Saturday, April 25, 2009

New Model. Original Parts.


Buat para pecinta otomotif, gue yakin film ini bakal ngebuat mereka geleng-geleng kepala, berdecak kagum, ataupun mengekspresikannya lewat kata-kata: "GILA! Keren banget nih film!" atau "Gokil! Seru banget kebut-kebutannya!".

Film ini merupakan film keempat dari seri film action-sport The Fast and The Furious, 2 Fast 2 Furious, dan The Fast and The Furious: Tokyo Drift. Nggak jauh beda dari film-film sebelumnya, film ini mengajak para penontonnya berpacu dalam adrenalin. Seru banget adegan kebut-kebutannya!

Ceritanya sederhana. Dom Toretto (dimainkan dengan ciamik oleh Vin Diesel), ingin membalas dendam atas kematian Letty yang disebabkan oleh kelompok sindikat narkotika, Braga. Di sisi lain, ada Brian O'Conner (Paul Walker), seorang agen FBI yang juga teman lawas si Dom, ingin menangkap gerombolan narkotika tersebut. Mereka berdua akhirnya bekerja sama menangkap pemimpin Braga.

Walaupun Fast and Furious dihiasi oleh beragam mobil-mobil keren, adegan kebut-kebutan yang seru, dan para pemain yang oke-oke, tapi jujur gue nggak menemukan something special dalam film ini. Buat gue filmnya biasa aja, nggak sebagus film pertamanya, The Fast and The Furious. But, what i love was the ending from this movie. Cool!

Well, i give 7,5/10 for this movie.

Sunday, April 19, 2009

yes it's true!

YES IT'S TRUE!
Jamiroquai Live in Concert, April 8th 2009 at Sentul Convention Centre

Yeay, i made it!
Akhirnya kesampean juga gue buat nonton Jamiroquai!
Seneeeeeenggg banget. Ya walaupun sebelumnya gue sempet kecewa karena sesuatu hal. Yaudalah ya. Gue nggak mau inget-inget masalah itu lagi.

The concert was great!
Konsernya keren banget. Asik banget. Jaykay total banget. Yang bikin asik lagi adalah konsernya jebol! Hahaha.. Jadi gini, gue beli tiket di F, which is paling belakang dan gue dapet tempat duduk paling pinggir banget. Lagian aneh juga ya, masa konser Jamiroquai duduk?!! Musiknya funk jazz gitu. Ya jelas enakan berdiri lah. Bisa dengan bebas goyang-goyang. Ya kan?! Alhasil ya gue cuma bisa ngeliat sound systemnya doang deh. Udah gitu mana bannernya kecil banget lagi. Rrrrrggghhh! Akhirnya gue memberanikan diri untuk loncat ke tempat duduk C. Lumayanlah agak depanan dikit. Begitu securitynya lagi nggak ada, gue loncat lagi ke tempat duduk A. Masih belom puas, gue menyelinap ke arah kanan, semakin kanan, semakin deket sama panggung, sampe akhirnya sang security pasrah dan dia akhirnya ngebuka pembatas kelas VIP. Tanpa babibu lagi gue langsung lari ke depan panggung, nyari posisi paling depan. Yeahhhh! Gue sukses berdiri beberapa meter doang dari Jaykay. Oh my God!!! Baru kali ini gue nonton konser idola gue, paling depan pula. Damn!

Jaykay sukses ngebius penonton dengan sederet hitsnya, Seven Days in Sunny June, Cosmic Girl, Little L, Love Foolosophy, Space Cowboy, Canned Heat, plus hits lainnya. Sepertinya Jaykay sengaja milih lagu-lagu yang iramanya ngebeat supaya penonton ikutan goyang. Sempet kecewa juga sih karena lagu yang gue tunggu-tunggu; Falling dan Picture of My Life, nggak dibawain! Mungkin karena lagu itu iramanya nggak ngebeat kali yee. Tapi yang gue heranin, kenapa Virtual Insanity nggak dibawain juga??!! Padahal lagu itu kan iramanya ngebeat banget.
Jaykay menutup konsernya dengan tembang lawas yang jadi soundtrack film Godzilla, Deeper Underground. Perfect!

Konsernya oke banget. Atmosfirnya oke banget. Cara mereka menyajikan musiknya juga oke banget. Tapi sayang, Jaykay kurang komunikatif sama penontonnya. Nggak kayak Jason Mraz waktu di Java Jazz. Jaykay cenderung lebih diem, dia cuma ngucapin sepatah dua patah kata doang ke penontonnya. Hmmm.. mungkin dia bete kali yaa gara-gara dia ngeliat masih banyak kursi yang kosong.

long time no ...

long time no...
TALK

long time no...
TOUCH

long time no...
LAUGH

long time no...
SEE

long time no...
POST

:)

Friday, April 10, 2009

Mati tidak cukup sekali...

Mati Suri, oase di tengah film horror sampah! -Mahessa Arinanda

Awalnya emang gue agak males nonton film ini. Film Indonesia, horor pula lagi. Pasti sampah banget. Tapi setelah kena rayuan si Anu untuk nonton film ini, akhirnya gue mau juga.

Menurut gue, Mati Suri adalah salah satu film horor Indonesia yang cukup memiliki kualitas. Film besutan sutradara videoklip Rizal Mantovani ini bercerita tentang Abel (Nadine Chandrawinata) yang mengalami mati suri setelah dia mencoba bunuh diri lantaran stres karena dia dikhianati oleh calon suaminya, Wisnu (Yama Carlos). Abel beruntung karena dia bisa selamat dari maut. Tapi, dengan selamatnya Abel dari maut itu malah justru membuat hidup Abel nggak tenang. Semenjak itu dia sering dihantui oleh 'sesuatu' yang sepertinya nggak rela kalo Abel hidup lagi.

Mati Suri emang nggak seserem Jelangkung atau Pocong 2. Bisa dibilang, film ini lumayan lah. Ceritanya bisa diikutin, teriaknya dapet, tegangnya juga dapet. Setannya juga lumayan serem. Nggak norak kayak di film Terowongan Casablanca. Yang gue suka lagi dari film ini adalah posternya. Coba diliat deh. Sekilas gambarnya menyerupai tengkorak, tapi setelah diperhatiin lagi ternyata itu pocong. Cool!

Overall, i give 7,5/10 for this movie.

One Push Can Change Everything (?)

Judulnya sih PUSH. Taglinenya One push can change everything. Tapi judulnya sama sekali nggak nyambung sama filmnya. Parah.

Awalnya sih gue sama sekali nggak tertarik nonton film ini. Salah seorang temen gue bilang kalo film ini nggak bagus. Salah seorang temen gue lagi bilang kalo film ini keren. Yaa tapi karena udah nggak ada pilihan lain selain Fast and Furious (soalnya temen nonton gue itu udah nonton F&F), akhirnya film ini jadi pilihan gue dan temen-temen gue untuk ditonton.

Film ini bercerita tentang sekelompok pemuda Amerika dengan kemampuan melihat masa depan bersembunyi dari seorang agen mata-mata Amerika. Mereka harus menggunakan kemampuan mereka dan menggabungkannya untuk melarikan diri dari agen tersebut selamanya-(21cineplex.com).

Dari awal film ini udah membosankan. Banget. Dimulai saat adegan sang tokoh utama waktu kecil. Terus tau-tau udah gede. Tiba-tiba muncul si Dakota Fanning yang punya kekuatan bisa ngeliat masa depan lewat gambar yang dia buat. Lanjut lagi ada sekelompok orang Cina, yang cewek itu punya kekuatan sama kayak Dakota Fanning. 2 orang cowok Cina lainnya punya kekuatan lewat teriakannya. Kalo mereka berdua teriak, kota bisa ancur dan bisa ngebunuh orang. Apaaaa coba?!!! LUCU BANGET deh. Apalagi pas adegan yang settingnya lagi di pasar, terus kedua cowok itu teriak. Ehh semua ikan-ikan yang ada di akuarium itu pada berdarah terus pecah akuariumnya. Usaha yang cukup bagus untuk membuat penonton ketawa. Nice try.

Jujur gue sama sekali nggak dapet kesan bagus begitu selesai nonton film ini. Menurut gue film ini tuh parah banget. Mungkin sang penggagas cerita film ngefans berat kali yaa sama serial Heroes. Untung durasinya cuma 88 menit. *sigh*

This is one of the worst movie i ever seen.
Mudah-mudahan nggak ada film separah ini lagi di tahun 2009. Amin.

I give 5/10 for this movie.

Even best friends can't share the same wedding day


Agak basi yaa sebenernya baru nonton film ini. Hehehehe..
Nevermind, i'll try to write down the review of this movie.

Bride Wars. Film bergenre drama komedi ini bercerita tentang sepasang sahabat, Emma (Anne Hathaway) dan Liv (Kate Hudson). Mereka udah bersahabat dari kecil. Kemana-mana mereka selalu berdua. Sampe pada suatu hari mereka berdua sama-sama dilamar oleh pacarnya. Mereka juga sama-sama ingin melangsungkan pernikahan di tempat yang udah mereka idam-idamkan dari kecil, The Plaza. Setelah mereka sama-sama mendaftarkan diri di wedding organizer, ternyata waktunya bersamaan dan nggak ada salah satu dari mereka yang mau ngalah. Sejak saat itulah mereka bermusuhan. Keduanya sama-sama ingin menggagalkan pernikahan sahabatnya dengan berbagai cara.

Sebenarnya, Bride Wars bukan film pertama yang ngambil cerita tentang pernikahan. Sebelumnya udah ada My best friend's wedding, The Bachelor, 27 Dresses, Maid of Honor, dan lainnya. But i think, Bride Wars isn't one of the best wedding movie ever. Emang sih ceritanya ringan dan gampang diikutin. Tapi nggak tau kenapa, gue kurang dapet aja feelnya. Nggak kayak film 27 Dresses yang walaupun ceritanya ringan tapi tetep ngena di gue. 27 Dresses jauh lebih baik dari Bride Wars, dari segi cerita maupun endingnya.

Nggak ada kesan spesial setelah gue nonton film ini. Tapi lumayanlah buat sekedar hiburan di kala senggang. Apalagi yang main cantik-cantik dan ganteng-ganteng ;p

I give 7/10 for this movie.

Awaiting posts...

Waiting

Waiting

Waiting

Waiting...

Wait for my new posts, friends! :)

show your contribution!


Tanggal 9 kemarin baru aja dilangsungkan Pemilu. Ini emang bukan yang pertama kalinya gue ikut pemilu karena sebelumnya gue udah pernah nyoblos. Tapi yang beda dari Pemilu tahun ini adalah cara memilihnya, dari dicoblos jadi dicontreng. Bukan cuma itu aja, ini juga pertama kalinya Caleg DPR dipilih langsung oleh rakyat.

Jujur, menurut gue, pemilu tahun ini tuh RIBET banget. Kita harus nyontreng 4 kertas; hijau untuk DPRD Kabupaten, biru untuk DPRD Propinsi, kuning untuk DPR RI, dan merah untuk DPD RI. Mending deh kalo kertasnya A4 dan cuma selembar. Ukuran kertas suaranya tuh gede banget, gue bahkan sampe nggak tau berapa ukurannya! Udah gitu berlembar-lembar lagi. PR banget deh..

Ada kepuasan tersendiri setelah gue mencontreng. Yaa walaupun gue nggak begitu ngerti sama dunia politik, tapi seenggaknya satu suara gue itu berguna dan berpengaruh untuk kelanjutan bangsa ini. Dengan mencontreng, berarti gue udah berkontribusi buat negara gue sendiri. Ini bukan buat gue, bukan buat dia, tetapi ini buat INDONESIA. Yeay!



 

Blog Template by YummyLolly.com