Wednesday, October 21, 2009

i want it, i want it, i want it !

Keinginan.
Desire.
Eargerness.
Wish.
Willfulness.

Everybody has it, right? Definitely right.

Banyak banget keinginan-keinginan yang saya inginkan. Saat ini, nanti, dan yang akan datang.
Semua orang mutlak punya keinginan yang sama: masuk surga dan selamat dunia akhirat. Begitupun dengan saya. Tapi saya tidak akan memperpanjangnya karena hal itu adalah urusan pribadi kalian dengan Tuhan masing-masing.

Apa keinginan saya saat ini?
Hmmm.. cukup banyak.

Salah satunya adalah saya ingin kaki saya sembuh total.
Yeah, i know it sounds pathetic for me, but that's one of many things i want before i die.
Jika Tuhan mengizinkan, saya ingin mati dengan keadaan utuh, tanpa cacat sedikitpun. Karena saya pikir, saya harus terlihat sempurna dalam "persidangan" saya nanti di akhirat :p

Hey, hey, heyyy! Stop talking about akhirat and something.

Keinginan saya selanjutnya.. saya ingin sekali membedah kaki saya yang sakit ini. Saya penasaran apa yang terjadi di dalamnya. Apakah urat-uratnya meringkel atau ada sesuatu di dalam kaki saya sehingga saya memerlukan waktu yang cukup lama untuk sembuh? Ah, seandainya saya Nobita. Saya pasti akan minta bantuan Doraemon agar saya bisa melihat "isi" dari kaki saya.

Last but not least..

Saya ingin seperti Clementine dalam film Eternal Sunshine of The Spotless Mind. Saya ingin seperti dia; mempunyai beban pikiran yang cukup kompleks, dan dengan waktu yang singkat dia bisa melenyapkan semua beban pikirannya. Hanya dengan satu cara. Pergi ke dokter penghapus memori. Just write down the reason why do you want to erase "this name" from your memory and then you're free.

Clementine wrote:

"I want to erase Joel from my memory because i feel unhappy with him".

So, do i have to say that? I mean, do i have to do that thing?
Is that my strongest desire now?

I don't know for sure. I don't feel like i'm unhappy, i'm just tired.
I need a break. I need some rest. I need some space to be alone.
I need a huge shoulder to cry on.

To someone, may i borrow your shoulder, please?




Thursday, October 1, 2009

i must be blessed :)

Ketika saya mengeluh, saya selalu berpikir:

"Tuhan, mengapa saya selalu mengeluh? Bukankah seharusnya saya mensyukuri keadaan ini?"

Lagi-lagi saya mengeluh, dan lagi-lagi saya berpikir:

"Tuhan, bukankah Kau memberi cobaan kepada umatMu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya?"

Kemudian saya mengeluh lagi, dan berpikir:

"Tuhan, saya tidak ingin mengeluh lagi. Bisakah saya memohon kepadaMu agar tidak ada keluhan lagi dalam hidup saya?"

Setelah mengeluh, mengeluh, dan mengeluh, saya berpikir lagi:

"Tuhan, mungkinkah kita bisa hidup tanpa keluhan? Mungkinkah kita bisa hidup tanpa sebuah masalah yang berarti?"

Lalu saya berpikir, berpikir, dan berpikir:

"Mana mungkin orang hidup tanpa keluhan? Mana mungkin orang hidup tanpa masalah? Mana mungkin Tuhan tidak memberikan kita cobaan hidup?"

Retoris.
Saya rasa semua pikiran-pikiran tersebut tidak memerlukan jawaban.

Dan ketika keluhan saya sudah 'memuncak' dan rasanya saya sudah tidak tahan lagi, saya disadarkan oleh suatu peristiwa. Gempa di Padang. Gempa yang menelan korban kurang lebih 76 orang. Astagfirullohalaziim..

Ternyata, di atas langit masih ada langit. Masih banyak orang yang lebih 'menderita' dibanding saya. *sigh*

Mudah-mudahan dengan adanya musibah yang menimpa wilayah Padang, saya bisa berhenti mengeluh. Karena sekarang bukan saatnya kita untuk mengeluh, tetapi berdoa untuk mereka yang tertimpa musibah; berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan, berdoa untuk mereka yang kelaparan, kedinginan, butuh makan dan minum, obat-obatan.. karena saya disini tidak bisa berbuat apa-apa, saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan mereka.

Amin :)
 

Blog Template by YummyLolly.com