Sunday, February 15, 2009

freedom begins with an act of DEFIANCE

Hari Sabtu kemarin, bertepatan dengan hari kasih sayang itu, gw dan si Anu pergi jalan-jalan ke sebuah mall di bilangan Jakarta Selatan. Kami berdua menonton sebuah film yang dibintangi oleh sang James Bond, Daniel Craig.

Defiance merupakan kisah nyata yang mengisahkan tentang perjuangan kaum Yahudi melawan pasukan Jerman (Nazi).
Film bersetting tahun 1941 ini menceritakan tentang The Bielski Brothers, Tuvia (Daniel Craig), Zus (Liev Schreiber), Asael (Jamie Bell), dan Aron (George MacKay) yang lolos dari sekapan tentara Nazi. Mereka dan orang-orang Yahudi lainnya yang selamat mencoba bertahan hidup dengan mendirikan camp di hutan sebagai tempat persembunyian mereka dari kejaran tentara Nazi yang akan membantainya. Konflik antara Tuvia dan Zus pun muncul. Karena nggak setuju sama idenya Tuvia yang akan tetep stay di hutan sampai perang berakhir, Zus akhirnya cabut dan dia bergabung dengan pasukan tentara Rusia. Masalah bertambah ketika tentara Nazi mulai mengetahui keberadaan mereka. Untuk menghindari kejaran tentara Nazi, mereka melakukan evakuasi. Merasa senasib dan sepenanggungan, Bielski Brothers dan tentara Rusia akhirnya bersatu melawan tentara Nazi.

Gw suka banget sama film ini. Selain menghibur, film ini juga kaya akan nilai sejarahnya. Gw sebenernya nggak begitu suka sama film perang-perangan, tapi karena pengemasannya yang menarik, gw jadi suka. Mulai dari pemilihan pemainnya, Daniel Craig, Jamie Bell, dan Liev Schreiber--yang udah nggak diragukan lagi kemampuan aktingnya--begitu juga sutradaranya, Edward Zwick, yang pernah ngegarap film Blood Diamond dan The Last Samurai. Tapi gw berusaha nggak subjektif disini. Film ini emang bagus; dari segi ceritanya, pengambilan gambarnya, alurnya, backsoundnya dan juga spanningnya. Defiance bukan cuma nyuguhin perang-perangan, tembak-tembakan, bunuh sana bunuh sini, tapi juga kisah cinta antara si Asael sama seorang cewe Yahudi--yang kemudian jadi istrinya--si Tuvia sama Lilka yang cinlok terus nanti akhirnya mereka nikah dan hidup bahagia.

Dalam film ini, lo bukan cuma bisa 'nonton' aja, nikmatin pemainnya yang ganteng-ganteng, atau ngerasain adrenalin lo memuncak, tapi bisa juga buat belajar. Nggak cuma belajar sejarah aja, tapi juga belajar gimana lo bisa survive dari keadaan yang nggak nyaman. Film ini juga sarat akan pesan moralnya yang yahhh--semua orang juga tau--yaitu berjuanglah sampai titik darah penghabisan. ^^

Well, this movie was entertaining and educating me enough!
Y'all better watch it..

2 comments:

Radith Prawira said...

mudah2an senen gw ada duid, mau ntn ini.. minggu ini br ntn benjamin, di bioskop si, bukan di dvd bajakan kaya elo :p wkwkkw

Unknown said...

yeee..nonton drama mah di dvd aja kaleee..kalo yg action2an tu baru di bioskop!!

 

Blog Template by YummyLolly.com