Friday, February 26, 2010

story of my n-n-n-name

"Perkenalkan nama saya Vania Damayanti, tapi saya biasa dipanggil Anye..."


Begitulah kira-kira sepatah dua patah saya ketika memperkenalkan diri di depan khalayak. Mungkin bagi sebagian orang yang mendengar nama saya dan nama panggilan saya agak sedikit bingung.

"Namanya Vania Damayanti, tapi dipanggil Anye. Anye apa Anya nih?"
"Anye, pake E bukan A."
"Oh, kok jauh ya sama nama aslinya?"
"..."


Kira-kira sudah ada 12345 orang yang mengatakan demikian. Dengan pertanyaan yang sama. Saya pun hanya bisa tersenyum kuda.

Memang sedari kecil, saya biasa dipanggil Anye. Bahkan tidak ada satu orang pun dari keluarga besar saya yang memanggil Vania, padahal nama di akte Vania Damayanti. Tidak banyak pula keluarga saya yang tahu kalau nama panjang saya adalah Vania Damayanti.

Dan rasa-rasanya saya sudah menceritakan ke 12345 orang tentang sejarah nama Anye ini. Ehm. Jadi begini. Konon nama Anye itu diambil dari nama sebuah bunga, yaitu Anyelir, yang menjadi nama ruangan tempat ibu saya bersalin sewaktu melahirkan saya.
Almarhumah eyang saya yang mengusulkan pemberian nama tersebut.

Sejak TK hingga pertengahan SMP, saya selalu dipanggil Vania. Selama itu pula saya terkadang merasa malu dengan nama panggilan saya, Anye, yang terdengar aneh dan jelek. What a bad name i think. Tapi entah mengapa, sejak kelas 2 SMP akhir, saya merasa lebih nyaman dipanggil Anye dibanding Vania. Saya pikir, nama Anye lebih terdengar akrab dan asyik.

Proses pergantian nama panggilan dari Vania menjadi Anye tidaklah mudah. Mau tidak mau saya musti membiasakan diri untuk bilang ke teman-teman saya: "Eh, jangan panggil gue Vania, panggil gue Anye aja...". Swt -___-"

Intinya:
Susahnya punya nama panggilan yang berbeda jauh dengan nama asli...

0 comments:

 

Blog Template by YummyLolly.com