Ketika saya mengeluh, saya selalu berpikir:
"Tuhan, mengapa saya selalu mengeluh? Bukankah seharusnya saya mensyukuri keadaan ini?"
Lagi-lagi saya mengeluh, dan lagi-lagi saya berpikir:
"Tuhan, bukankah Kau memberi cobaan kepada umatMu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya?"
Kemudian saya mengeluh lagi, dan berpikir:
"Tuhan, saya tidak ingin mengeluh lagi. Bisakah saya memohon kepadaMu agar tidak ada keluhan lagi dalam hidup saya?"
Setelah mengeluh, mengeluh, dan mengeluh, saya berpikir lagi:
"Tuhan, mungkinkah kita bisa hidup tanpa keluhan? Mungkinkah kita bisa hidup tanpa sebuah masalah yang berarti?"
Lalu saya berpikir, berpikir, dan berpikir:
"Mana mungkin orang hidup tanpa keluhan? Mana mungkin orang hidup tanpa masalah? Mana mungkin Tuhan tidak memberikan kita cobaan hidup?"
Retoris.
Saya rasa semua pikiran-pikiran tersebut tidak memerlukan jawaban.
Dan ketika keluhan saya sudah 'memuncak' dan rasanya saya sudah tidak tahan lagi, saya disadarkan oleh suatu peristiwa. Gempa di Padang. Gempa yang menelan korban kurang lebih 76 orang. Astagfirullohalaziim..
Ternyata, di atas langit masih ada langit. Masih banyak orang yang lebih 'menderita' dibanding saya. *sigh*
Mudah-mudahan dengan adanya musibah yang menimpa wilayah Padang, saya bisa berhenti mengeluh. Karena sekarang bukan saatnya kita untuk mengeluh, tetapi berdoa untuk mereka yang tertimpa musibah; berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan, berdoa untuk mereka yang kelaparan, kedinginan, butuh makan dan minum, obat-obatan.. karena saya disini tidak bisa berbuat apa-apa, saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan mereka.
Amin :)
11-04-2023 (04.11 WIB)
1 year ago
0 comments:
Post a Comment